Jumat, 12 Februari 2010

Memulai Wirausaha

Benarkah wirausaha itu menarik? menantang? oleh sebagian besar masyarakat Indonesia memulai wirausaha dianggap sebagai sesuatu yang ‘menakutkan’ dan penuh resiko. penyakit ‘jangan-jangan’ menghinggapi fikiran kita dengan kuat, jangan-jangan entar rugi, jangan-jangan entar tidak ada pembeli, serta jangan-jangan lainya.

Disebuah milis diadakan kuis oleh bang tomas, salah satu item pertanyaan adalah: Kenapa lo gak mau buka usaha sendiri dengan branded sendiri/franchise mungkin? dari pertanyaan tersebut hampir semua jawaban menginginkan buka usaha sendiri, sayangnya banyak sekali alasan yang diungkapkan sehingga usaha belum juga dimulai. saya ambilkan sebagian mungkin anda mirip dengan jawaban ini :

Belum merasa punya kapasitas cukup untuk hal ini, secara sebagai anak IF yang tidak dapat pelajaran jadi enterpreneur secara resmi dari kampus (anak TI dapat tuh, kayaknya). Contoh paling gampang aja yah… gimana sih itung”an untuk membuat software, apakah itu berbasis web, desktop. kita tidak pernah dikasih tahu apa itu man-day, man-hour, kisaran tarif nya dan lain-lain lah… (atau mungkin mata kuliahnya ada, tapi gw ga ngambil — cmiiw)


Rencana kedepannya seperti itu. Lebih seru lagi pasti jadi bos sendiri di perusahaan sendiri. Doakan saya!!!

weee..tentu saja bikin usaha sendiri lebih maknyusss..tp modal perlu bung! so nabung dl lah…lumayan klo bisa ama suami…bikin dinasti sendiri..ehhehe

Bukan gak mas, tapi belum. Tunggu saja tanggal mainnya !

Wedew…mauuuuuuu bngt, ini khayalan dan cita-cita paling tinggi skrng ini. Cuma masih bingung mau mulai darimana, betul kata yang laen…secara kita di IF gak di ajarin ttg dunia bisnis (apa gw yg sring bolos jd gak tau yak?) jd gak ngerti, so paling skrng ini usaha ngumpulin pundi-pundi logam buat modal usaha nya dulu. So, klo ada yg bisa share ttg buka usaha sendiri will be very welcome…

Banyak banget apa yang menjadi penyebab belum memulai wirasaha. berikut ada langkah-langkah dalam memelai wirausaha:

1. Mengenali peluang usaha

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengenali peluang usaha ini, ngak harus keluar dana untuk ikut seminar peluang usaha, enterprenuer dan konco-konconya. cukup sedikan kopi yang nikmat sebagai teman kita melamun. kopi kurang baik untuk kesehatan, cukup air putih sama cemilan saja dah. hal yang penting untuk ini adalah informasi, dengan banyak informasi peluang anda untuk mengenali peluang usaha akan lebih mudah. menurut Shane, 2003. Akses terhadap informasi dipengaruhi oleh 2 hal, pertama pengalaman hidup, dengan pengalaman kita akan semakin banyak memperoleh informasi dan lebih tajam dalam menyaringnya menjadi data penunjang untuk memulai wirausaha. kedua adalah Hubungan sosial, point penting mendapatkan informasi adalah hubungan kita dengan orang lain. kalo kita takut untuk memulai wirausaha sendiri maka dengan hubungan sosial kita akan dapat partner, temen yang sevisi, se-ide sehingga akan saling menopang untuk berwirausaha.

beberapa sumber peluang usaha :

Perubahan teknologi, dengan perubahan teknologi peluang usaha sangat luar biasa tercipta karenanya, terutama teknologi informasi komunikasi yang perubahanya sangat cepat. siapa yang tidak kenal google, yahoo, detik. itu semua dari perubahan teknologi

Perubahan kebijaksanaan politik, saya contohkan tentang Pilkada, dengan adanya pilkada di setiap daerah maka percetakan, sablon kaos, bendera otomatis akan mendapatkan order yang lebih, bahkan saya baca ada ada yang tidak bisa memenuhi order tersebut

Sosial demografi, contoh yang nyata adalah wilayah kampus, wilayah STT Telkom sangat kondusif untuk bisnis kos-kosan, warung makan. Beda tempat mungkin akan beda karakteristiknya, tinggal bagaimana ketajaman kita menganalisa sosial demografi ini.

kalo untuk usaha yang sifatnya mengikuti tren memang harus lebih jeli melihat peluang tren apa yang sedang hangat.

2. Optimalisasi potensi diri

Setelah menemukan peluang usaha yang tentunya cocok dengan potensi diri, kembangakan potensi diri ini. tentu akan menghasilkan sesuatu yang lebih kalo peluang usaha tersebut sesuai dengan potensi diri.

potensi apa saja yang kita miliki kita harus tahu minimal mendekatilah, jangan sampai kita tidak tahu apa potensi kita. Dari potensi yang kita miliki coba bandingkan dengan dunia luar, apakah ada peluang yang cocok dengan potensi saya, harusnya tentu ada tetapi bagaimana cara pandang kita terhadap peluang tersebut. semisal kita sudah menemukan peluang tersebut, analisa lebih dalam lagi apakah peluang tersebut sudah banyak yang mengambil, jika ya anda perlu bangdingkan kelebihan kompetitor dengan potensi anda. sehingga anda yakin akan menang dalam persaingan.

Teruslah gali potensi yang ada pada diri anda, bergabunglah dengan komunitas yang sesui dengan anda!.

3. Fokus dalam bidang usaha.

Setelah 2 langkah terpenuhi, sekarang saatnya anda fokus dibidang usaha yang anda geluti, ada pepatah mengatakan rumput tetangga lebih hijau dari rumput kita, bener ngak sih pepatahnya :) , tapi maksud dari pepatah itu ada benarnya disini.

Banyak perusahaan yang mulai pindah usahanya akhir-akhir ini atau buka divisi baru, ambil contoh Nokia yang dulu perusahaan ban berpindah ke mobile teknologi, Bakrie membuka divisi mobile teknologi, PLN membuka divisi teknologi serta banyak contoh lainya.

Hal ini boleh dan wajar mungkin melihat rumput tetangga lebih hijau. karena pelaku bisnis diatas sudah save dengan posisinya, sehingga mau buka divisi baru, cabang baru bukan menjadi masalah bagi mereka. tapi kalo anda baru dalam proses memulai berwirausaha saya sarankan anda tetep harus fokus pada bidang anda. ingat modal anda terbatas.

4. Berani memulai

Percuma 3 point diatas anda kumpulkan bahkan sampai analisa pasar, target pasar 5 tahun mendatang kalo tidak berani memulai. Dunia wirausaha memang dunia yang tadak pasti, berbeda dengan pegawai yang kebanyakan adalah pasti penghasilanya (red : pasti segitu-segitu :D ) . maka diperlukan keberanian untuk memulai, dan tentunya pilihan ini akan ada resikonya. maka anda harus berani mengambil resiko tersebut! salah satu resiko wirausaha kedepan adalah kaya, anda jangan menolak resiko tesebut.

sumber:internet

Meniru yang Inovatif

Ide bisnis bisa didapat dari berbagai hal. Salah satu diantarannya adalah dengan meniru bisnis orang lain. Tentunya tidak asal meniru.. harus ada variasi yang membuat kita beda. Baik dari segi pemasaran maupun produk yang ditawarkan.


Hal ini harus kita lakukan mengingat persaingan yang begitu ketat. Bila tidak ada ciri khas tersendiri dan berkesan biasa saja, hasil yang didapat tidak akan maksimal bahkan kita akan gulung tikar mengingat pesaing dari pemain lama yang lebih berpengalaman dan memiliki banyak pelanggan.

Banyak sekali inspirasi yang bisa kita ambil dari lingkungan di sekitar kita. Saya pernah melihat film Ketika cinta bertasbih 2 yang didalamnya terdapat pelajaran bagaimana menciptakan bisnis yang inovatif.

Bagaimana si Azzam ( Tokoh utama dalam film ini ) memulai bisnis baksonya dengan variasi yang beda dari lainnya. Bagaimana ia menjaring pasar anak muda dengan bakso cinta miliknya. Variasi bentuk bakso yang unik dan tatanan tempat serta metode pemasaran yang lain dari pada yang lain menjadikannya sukses dalam berbisnis.

Meskipun itu di dunia film. Namun ini cukup memberi inspirasi bagi kita saat kita akan memulai bisnis yang sudah ada.

Selamat berkreasi dan sukses selalu


Sumber:Internet

Tips Persiapan Memulai Sebuah Bisnis

Menurut data di US Small Business Administration, lebih dari 50% bisnis /usaha kecil gagal dalam tahun pertama, dan 95% gagal dalam lima tahun pertama. Brian Hazelgren, pengarang “Tactical Entrepreneur” berpendapat bahwa seseorang yang membuka usaha haruslah mempunyai strategi yang solid untuk menangani aspek jangka pendek dari bisnisnya, tetapi juga menjaga fokus masa depan yang cukup demi merencanakan perkembangan bisnisnya. Persiapkanlah semuanya dari awal, agar anda dapat meraih sukses dan mempunyai landasan yang kuat untuk memulai operasi bisnis anda.

Brian telah berpengalaman dalam bidang kewirausahaan, baik pengalaman positif maupun negatif. Belajar dari pengalamannya, dia menyusun tips dan strategi bagi mereka yang akan terjun membuka bisnis dan menjadi wirausahawan. Berikut adalah tips dan strategi tersebut :

Hindari perangkap dalam mengoperasikan suatu bisnis :

- Gunakan mentor. Temukan orang yang berhasil dalam menjalankan suatu bisnis dan sebisa mungkin mintalah nasehatnya / belajar daripadanya.
- Bacalah sebanyak mungkin buku tentang kewirausahaan, marketing, atau perencanaan bisnis. Kumpulkan sebanyak mungkin informasi yang bisa anda dapat.

Suatu kombinasi dari sumber yang berbeda, tersedia untuk memulai bisnis dengan sukses:

- Gunakan alat dan teknologi untuk membantu memulai bisnis anda
- Tentukan orang seperti apa yang anda inginkan sebagai karyawan, dan keahlian apa yang dibutuhkan dari karyawan anda.
- Ikuti perkembangan mengenai praktek-praktek bisnis dan juga apa yang telah dilakukan oleh perusahaan-perusahaan lain.
- Lakukan penelitian mengenai pola pembelian dan pola pikir pelanggan.
- Secara terus-menerus, lakukan penelitian terhadap kompetitor.
- Ingatlah mengenai apa yang membuat bisnis anda unik, siapa pembeli/target market anda, siapa kompetitor anda, dan bagaimana strategi distribusi anda.
- Gunakan software untuk membantu menyusun sebuah rencana bisnis (business plan).

Ide-ide yang sangat sederhana juga terbukti sangat membantu :

- Buka account e-mail, dan buatlah situs web
- Kartu nama dan brosur adalah alat yang sederhana tetapi powerful.
- Buatlah strategi marketing dengan mengumpulkan data mengenai pola pembelian target market anda, apa yang mereka suka, apa yang mereka beli, dan dimana mereka membelinya.

Gunakan program promosi untuk menciptakan “unique selling advantage”. Jelaskan mengapa bisnis anda unik. Membuat skema advertising yang benar akan memperjelas bagaimana anda harus menggunakan resource anda.

Rencana bisnis yang solid (solid business plan) diperlukan untuk diberikan pada investor yang potensial. Berikan pada mereka rencana anda, agar mereka dapat membacanya dan kemudian mengerti lebih baik mengenai bisnis anda. Tetaplah fokus, dan yakinkan investor bahwa mereka akan mendapat pengembalian investasi (ROI) yang memuaskan. Rencana bisnis yang disusun dengan baik akan memperbesar peluang anda mendapatkan modal yang anda butuhkan.

Intinya, setiap bisnis bisa sukses dengan determinasi dan rencana aksi yang solid.

Sumber:www.InfoPeluangUsaha.com

Menanamkan Mental wirausaha Sejak Dini

MENJADI wirausahawan ibarat masuk sebuah Perguruan Tinggi yang bernama : Universitas Tahan Menderita, Fakultas Elit (Ekonomi Sulit), Jurusan Mau Maju, Program Studi Tahan Banting. Untuk masuk universitas, fakultas, jurusan dan program studi yang demikian, sangat diperlukan mental baja, keberanian yang luar biasa, kesabaran yang indah, serta tekad yang kuat serta bulat.

Oleh sebab itu mental wirausahawan harus ditanamkan sejak dini. Ciputra, salah seorang pengusaha real estate, yang sudah terkenal, dalam wawancara talk show Kick Andi, mengatakan bahwa dia sudah ditanamkan mental berwirausaha sejak masih kecil, menumpang di rumah pamannya, bangun tidur pagi yang dilihat terigu, beras, gula berkarung-karung.

Srategi Menjadi Wirausaha

Sebagian besar wirausaha memulai bisnis berdasarkan pekerjaan dan pengalaman terdahulu. Namun jika seseorang belum memiliki pengalaman baik dalam bekerja maupun dalam berwirausaha, dapat memulai bisnis dengan memanfaatkan peluang-peluang yang ada.

Memilih Bisnis yang Sesuai

Memulai bisnis baru dengan menjadi wirausaha bukan hal yang mudah, tetapi bukan berarti tidak bisa. Kemapanan atau keberhasilan dalam bisnis merupakan fungsi penjumlahan dari passion[1] (hasrat dan kecintaan terhadap sesuatu) dan jenis bisnis yang menguntungkan. Sebelum memulai bisnis baru, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah menemukan passion kita. Setiap orang mempunyai passion sendiri-sendiri. Namun tidak semua orang mengetahui cara efektif untuk menemukan passion dan mengeksekusinya sebagai sumber ide memulai bisnis. Melakukan sesuatu dengan hati, dengan rasa cinta, dengan semangat, dan kita mengerjakan sesuatu yang diminati, dibutuhkan, dan diinginkan konsumen, maka jadilah kekayaan atau keberhasilan.[2]

Banyak hal menarik dapat kita lihat melalui mata kita, tetapi sedikit hal menarik yang dapat dilihat hati kita. Tangkaplah apa yang menarik di hati, kejarlah dan jadikan sesuatu yang mendorong hasrat kita untuk bertindak. Melakukan segala sesuatu yang kita sukai dapat menimbulkan hasrat luar biasa (passion) sehingga kita akan sanggup menghadapi kendala seberat apa pun.

Untuk mencapai sukses, passion harus dilengkapi dengan profitability, yaitu bisnis yang kita kerjakan diminati oleh konsumen dan menguntungkan. Jika kita memiliki sejumlah alternatif pilihan bisnis yang sesuai dengan passion kita, maka perlu dilakukan proses menetapkan pilihan jenis bisnis yang menguntungkan berdasarkan sejumlah variabel antara lain: pasar, bahan baku, modal, SDM, dan persaingan.[3]

Mengembangkan Hasrat Inovasi

Kreativitas dan inovasi[4] merupakan inti dari semangat kewirausahaan. Sehingga dalam situasi bisnis yang sangat cepat mengalami perubahan, inovasi adalah raja. Perubahan bisa terjadi dalam berbagai bentuk. Mungkin dalam bentuk produk dan jasa baru, pasar baru, inovasi teknis, atau kualitas produk dan jasa yang telah ditingkatkan. Apapun bentuk perubahan itu, jelas bahwa kemampuan seorang wirausaha untuk menciptakan dan mengelola perubahan tidak hanya penting untuk meraih visi, tetapi juga untuk sukses dan mempertahankan keberlangsungan perusahaan.[5]

Kreativitas merupakan keharusan dalam kewirausahaan, dengan berpikir kreatif berarti kita sudah berani mengambil resiko. Penerapan kreativitas dan inovasi pada bisnis, menyebabkan terjadinya: percepatan pertumbuhan bisnis, transformasi bisnis dari kecil menjadi besar, kontrol terhadap perubahan perilaku konsumen dan pesaing, dan kontrol terhadap setiap perubahan yang terjadi pada lingkungan bisnis.[6]

Dengan kreativitas, kita dapat menciptakan ide-ide atau gagasan tentang produk ataupun cara kita dalam menjalankan bisnis. Ide yang muncul kemudian dikembangkan menjadi inovasi, yang pada gilirannya dapat mengakselerasi pertumbuhan usaha dan mendorong proses transformasi bisnis menjadi lebih besar dan berkembang. Dengan berani berpikir kreatif, maka sesungguhnya kita sudah berani mengambil resiko.[7]

Berpikir Sebagai Industriawan

Memiliki pola pikir sebagai “industriawan” penting bagi seorang wirausaha dalam menyikapi kemajuan dan persaingan bisnis global masa sekarang dan mendatang, agar mampu maju dan berdaya saing unggul. Menjalankan bisnis sama dengan mengelola sistem organisasi bisnis, di mana di dalamnya terdapat kegiatan penawaran, pemasaran keuangan, personel jaringan, dan sistem administrasi. Yang dimaksud dengan berpikir ”industriawan” adalah sebagai berikut:

Pertama, memulai bisnis dengan membentuk kegiatan usaha dengan melakukan:

  1. Menanamkan mindset keberhasilan. Apa yang kita pikirkan secara berulang-ulang dalam pikiran kita, maka itulah yang akan menjadi kenyataan dalam kehidupan kita. Sebelum memahami “analisa bisnis” yang akan membawa kita memulai suatu bisnis, maka terlebih dulu kita harus masuki pola pikir tentang paradigma keberhasilan. Keberhasian merupakan pilihan kita dan dapat berawal dari apa yang ada dalam pikiran. Ketika memulai bisnis kita sudah menetapkan bahwa kita ingin berhasil, hal ini akan menjadi penggerak yang mengarahkan sikap kita menuju sukses. Namun perlu dipahami bahwa penetapan keinginan dari awal hanya merupakan salah satu pendorong. Masih ada faktor-faktor lain yang harus kita perhatikan utnuk membawa kita menjadi seorang wirausaha sukses.
  2. Melakukan analisa bisnis. Dalam melakukan analisa bisnis, ada bebarapa tahapan yang harus kita lalui: (1) Memilih bisnis yang sesuai; (2) Menetapkan misi dan visi bisnis; (3) Menetapkan bidang hasil pokok; (3) Melakukan analisa situasi[8]
  3. Merumuskan strategi bisnis. Strategi bisnis dirumuskan berdasarkan hasil analisa situasi dengan menetapkan tindakan yang paling baik untuk mencapai sasaran. Oleh karena itu perlu dirumuskan terlebih dahulu berbagai alternatif cara yang mungkin. Dalam merumuskan strategi bisnis, perlu dipertimbangkan resiko yang mungkin terjadi. Karena situasi yang terus berubah, kita sering tidak mengantisipasi resiko dalam menyusun perencanaan bisnis.[9]

Kedua, mengembangkan bisnis. Untuk merencanakan pengembangan bisnis, ada beberapa pertimbangan yang perlu kita perhatikan agar proses perubahan menuju kemajuan berjalan lancar: (1) kompetensi, (2) integritas, (3) konsistensi, (4) inovasi, (5) kemampuan berkomunikasi, (6) kegigihan dan ketekunan.

Ketiga, membangun dan menstandarkan sistem bisnis.

Dan keempat, menumbuhkan dan memberi pengaruh.[10]


Sumber :Internet