Jumat, 12 Februari 2010

Memulai Wirausaha

Benarkah wirausaha itu menarik? menantang? oleh sebagian besar masyarakat Indonesia memulai wirausaha dianggap sebagai sesuatu yang ‘menakutkan’ dan penuh resiko. penyakit ‘jangan-jangan’ menghinggapi fikiran kita dengan kuat, jangan-jangan entar rugi, jangan-jangan entar tidak ada pembeli, serta jangan-jangan lainya.

Disebuah milis diadakan kuis oleh bang tomas, salah satu item pertanyaan adalah: Kenapa lo gak mau buka usaha sendiri dengan branded sendiri/franchise mungkin? dari pertanyaan tersebut hampir semua jawaban menginginkan buka usaha sendiri, sayangnya banyak sekali alasan yang diungkapkan sehingga usaha belum juga dimulai. saya ambilkan sebagian mungkin anda mirip dengan jawaban ini :

Belum merasa punya kapasitas cukup untuk hal ini, secara sebagai anak IF yang tidak dapat pelajaran jadi enterpreneur secara resmi dari kampus (anak TI dapat tuh, kayaknya). Contoh paling gampang aja yah… gimana sih itung”an untuk membuat software, apakah itu berbasis web, desktop. kita tidak pernah dikasih tahu apa itu man-day, man-hour, kisaran tarif nya dan lain-lain lah… (atau mungkin mata kuliahnya ada, tapi gw ga ngambil — cmiiw)


Rencana kedepannya seperti itu. Lebih seru lagi pasti jadi bos sendiri di perusahaan sendiri. Doakan saya!!!

weee..tentu saja bikin usaha sendiri lebih maknyusss..tp modal perlu bung! so nabung dl lah…lumayan klo bisa ama suami…bikin dinasti sendiri..ehhehe

Bukan gak mas, tapi belum. Tunggu saja tanggal mainnya !

Wedew…mauuuuuuu bngt, ini khayalan dan cita-cita paling tinggi skrng ini. Cuma masih bingung mau mulai darimana, betul kata yang laen…secara kita di IF gak di ajarin ttg dunia bisnis (apa gw yg sring bolos jd gak tau yak?) jd gak ngerti, so paling skrng ini usaha ngumpulin pundi-pundi logam buat modal usaha nya dulu. So, klo ada yg bisa share ttg buka usaha sendiri will be very welcome…

Banyak banget apa yang menjadi penyebab belum memulai wirasaha. berikut ada langkah-langkah dalam memelai wirausaha:

1. Mengenali peluang usaha

Banyak cara yang bisa dilakukan untuk mengenali peluang usaha ini, ngak harus keluar dana untuk ikut seminar peluang usaha, enterprenuer dan konco-konconya. cukup sedikan kopi yang nikmat sebagai teman kita melamun. kopi kurang baik untuk kesehatan, cukup air putih sama cemilan saja dah. hal yang penting untuk ini adalah informasi, dengan banyak informasi peluang anda untuk mengenali peluang usaha akan lebih mudah. menurut Shane, 2003. Akses terhadap informasi dipengaruhi oleh 2 hal, pertama pengalaman hidup, dengan pengalaman kita akan semakin banyak memperoleh informasi dan lebih tajam dalam menyaringnya menjadi data penunjang untuk memulai wirausaha. kedua adalah Hubungan sosial, point penting mendapatkan informasi adalah hubungan kita dengan orang lain. kalo kita takut untuk memulai wirausaha sendiri maka dengan hubungan sosial kita akan dapat partner, temen yang sevisi, se-ide sehingga akan saling menopang untuk berwirausaha.

beberapa sumber peluang usaha :

Perubahan teknologi, dengan perubahan teknologi peluang usaha sangat luar biasa tercipta karenanya, terutama teknologi informasi komunikasi yang perubahanya sangat cepat. siapa yang tidak kenal google, yahoo, detik. itu semua dari perubahan teknologi

Perubahan kebijaksanaan politik, saya contohkan tentang Pilkada, dengan adanya pilkada di setiap daerah maka percetakan, sablon kaos, bendera otomatis akan mendapatkan order yang lebih, bahkan saya baca ada ada yang tidak bisa memenuhi order tersebut

Sosial demografi, contoh yang nyata adalah wilayah kampus, wilayah STT Telkom sangat kondusif untuk bisnis kos-kosan, warung makan. Beda tempat mungkin akan beda karakteristiknya, tinggal bagaimana ketajaman kita menganalisa sosial demografi ini.

kalo untuk usaha yang sifatnya mengikuti tren memang harus lebih jeli melihat peluang tren apa yang sedang hangat.

2. Optimalisasi potensi diri

Setelah menemukan peluang usaha yang tentunya cocok dengan potensi diri, kembangakan potensi diri ini. tentu akan menghasilkan sesuatu yang lebih kalo peluang usaha tersebut sesuai dengan potensi diri.

potensi apa saja yang kita miliki kita harus tahu minimal mendekatilah, jangan sampai kita tidak tahu apa potensi kita. Dari potensi yang kita miliki coba bandingkan dengan dunia luar, apakah ada peluang yang cocok dengan potensi saya, harusnya tentu ada tetapi bagaimana cara pandang kita terhadap peluang tersebut. semisal kita sudah menemukan peluang tersebut, analisa lebih dalam lagi apakah peluang tersebut sudah banyak yang mengambil, jika ya anda perlu bangdingkan kelebihan kompetitor dengan potensi anda. sehingga anda yakin akan menang dalam persaingan.

Teruslah gali potensi yang ada pada diri anda, bergabunglah dengan komunitas yang sesui dengan anda!.

3. Fokus dalam bidang usaha.

Setelah 2 langkah terpenuhi, sekarang saatnya anda fokus dibidang usaha yang anda geluti, ada pepatah mengatakan rumput tetangga lebih hijau dari rumput kita, bener ngak sih pepatahnya :) , tapi maksud dari pepatah itu ada benarnya disini.

Banyak perusahaan yang mulai pindah usahanya akhir-akhir ini atau buka divisi baru, ambil contoh Nokia yang dulu perusahaan ban berpindah ke mobile teknologi, Bakrie membuka divisi mobile teknologi, PLN membuka divisi teknologi serta banyak contoh lainya.

Hal ini boleh dan wajar mungkin melihat rumput tetangga lebih hijau. karena pelaku bisnis diatas sudah save dengan posisinya, sehingga mau buka divisi baru, cabang baru bukan menjadi masalah bagi mereka. tapi kalo anda baru dalam proses memulai berwirausaha saya sarankan anda tetep harus fokus pada bidang anda. ingat modal anda terbatas.

4. Berani memulai

Percuma 3 point diatas anda kumpulkan bahkan sampai analisa pasar, target pasar 5 tahun mendatang kalo tidak berani memulai. Dunia wirausaha memang dunia yang tadak pasti, berbeda dengan pegawai yang kebanyakan adalah pasti penghasilanya (red : pasti segitu-segitu :D ) . maka diperlukan keberanian untuk memulai, dan tentunya pilihan ini akan ada resikonya. maka anda harus berani mengambil resiko tersebut! salah satu resiko wirausaha kedepan adalah kaya, anda jangan menolak resiko tesebut.

sumber:internet

Meniru yang Inovatif

Ide bisnis bisa didapat dari berbagai hal. Salah satu diantarannya adalah dengan meniru bisnis orang lain. Tentunya tidak asal meniru.. harus ada variasi yang membuat kita beda. Baik dari segi pemasaran maupun produk yang ditawarkan.


Hal ini harus kita lakukan mengingat persaingan yang begitu ketat. Bila tidak ada ciri khas tersendiri dan berkesan biasa saja, hasil yang didapat tidak akan maksimal bahkan kita akan gulung tikar mengingat pesaing dari pemain lama yang lebih berpengalaman dan memiliki banyak pelanggan.

Banyak sekali inspirasi yang bisa kita ambil dari lingkungan di sekitar kita. Saya pernah melihat film Ketika cinta bertasbih 2 yang didalamnya terdapat pelajaran bagaimana menciptakan bisnis yang inovatif.

Bagaimana si Azzam ( Tokoh utama dalam film ini ) memulai bisnis baksonya dengan variasi yang beda dari lainnya. Bagaimana ia menjaring pasar anak muda dengan bakso cinta miliknya. Variasi bentuk bakso yang unik dan tatanan tempat serta metode pemasaran yang lain dari pada yang lain menjadikannya sukses dalam berbisnis.

Meskipun itu di dunia film. Namun ini cukup memberi inspirasi bagi kita saat kita akan memulai bisnis yang sudah ada.

Selamat berkreasi dan sukses selalu


Sumber:Internet

Tips Persiapan Memulai Sebuah Bisnis

Menurut data di US Small Business Administration, lebih dari 50% bisnis /usaha kecil gagal dalam tahun pertama, dan 95% gagal dalam lima tahun pertama. Brian Hazelgren, pengarang “Tactical Entrepreneur” berpendapat bahwa seseorang yang membuka usaha haruslah mempunyai strategi yang solid untuk menangani aspek jangka pendek dari bisnisnya, tetapi juga menjaga fokus masa depan yang cukup demi merencanakan perkembangan bisnisnya. Persiapkanlah semuanya dari awal, agar anda dapat meraih sukses dan mempunyai landasan yang kuat untuk memulai operasi bisnis anda.

Brian telah berpengalaman dalam bidang kewirausahaan, baik pengalaman positif maupun negatif. Belajar dari pengalamannya, dia menyusun tips dan strategi bagi mereka yang akan terjun membuka bisnis dan menjadi wirausahawan. Berikut adalah tips dan strategi tersebut :

Hindari perangkap dalam mengoperasikan suatu bisnis :

- Gunakan mentor. Temukan orang yang berhasil dalam menjalankan suatu bisnis dan sebisa mungkin mintalah nasehatnya / belajar daripadanya.
- Bacalah sebanyak mungkin buku tentang kewirausahaan, marketing, atau perencanaan bisnis. Kumpulkan sebanyak mungkin informasi yang bisa anda dapat.

Suatu kombinasi dari sumber yang berbeda, tersedia untuk memulai bisnis dengan sukses:

- Gunakan alat dan teknologi untuk membantu memulai bisnis anda
- Tentukan orang seperti apa yang anda inginkan sebagai karyawan, dan keahlian apa yang dibutuhkan dari karyawan anda.
- Ikuti perkembangan mengenai praktek-praktek bisnis dan juga apa yang telah dilakukan oleh perusahaan-perusahaan lain.
- Lakukan penelitian mengenai pola pembelian dan pola pikir pelanggan.
- Secara terus-menerus, lakukan penelitian terhadap kompetitor.
- Ingatlah mengenai apa yang membuat bisnis anda unik, siapa pembeli/target market anda, siapa kompetitor anda, dan bagaimana strategi distribusi anda.
- Gunakan software untuk membantu menyusun sebuah rencana bisnis (business plan).

Ide-ide yang sangat sederhana juga terbukti sangat membantu :

- Buka account e-mail, dan buatlah situs web
- Kartu nama dan brosur adalah alat yang sederhana tetapi powerful.
- Buatlah strategi marketing dengan mengumpulkan data mengenai pola pembelian target market anda, apa yang mereka suka, apa yang mereka beli, dan dimana mereka membelinya.

Gunakan program promosi untuk menciptakan “unique selling advantage”. Jelaskan mengapa bisnis anda unik. Membuat skema advertising yang benar akan memperjelas bagaimana anda harus menggunakan resource anda.

Rencana bisnis yang solid (solid business plan) diperlukan untuk diberikan pada investor yang potensial. Berikan pada mereka rencana anda, agar mereka dapat membacanya dan kemudian mengerti lebih baik mengenai bisnis anda. Tetaplah fokus, dan yakinkan investor bahwa mereka akan mendapat pengembalian investasi (ROI) yang memuaskan. Rencana bisnis yang disusun dengan baik akan memperbesar peluang anda mendapatkan modal yang anda butuhkan.

Intinya, setiap bisnis bisa sukses dengan determinasi dan rencana aksi yang solid.

Sumber:www.InfoPeluangUsaha.com

Menanamkan Mental wirausaha Sejak Dini

MENJADI wirausahawan ibarat masuk sebuah Perguruan Tinggi yang bernama : Universitas Tahan Menderita, Fakultas Elit (Ekonomi Sulit), Jurusan Mau Maju, Program Studi Tahan Banting. Untuk masuk universitas, fakultas, jurusan dan program studi yang demikian, sangat diperlukan mental baja, keberanian yang luar biasa, kesabaran yang indah, serta tekad yang kuat serta bulat.

Oleh sebab itu mental wirausahawan harus ditanamkan sejak dini. Ciputra, salah seorang pengusaha real estate, yang sudah terkenal, dalam wawancara talk show Kick Andi, mengatakan bahwa dia sudah ditanamkan mental berwirausaha sejak masih kecil, menumpang di rumah pamannya, bangun tidur pagi yang dilihat terigu, beras, gula berkarung-karung.

Srategi Menjadi Wirausaha

Sebagian besar wirausaha memulai bisnis berdasarkan pekerjaan dan pengalaman terdahulu. Namun jika seseorang belum memiliki pengalaman baik dalam bekerja maupun dalam berwirausaha, dapat memulai bisnis dengan memanfaatkan peluang-peluang yang ada.

Memilih Bisnis yang Sesuai

Memulai bisnis baru dengan menjadi wirausaha bukan hal yang mudah, tetapi bukan berarti tidak bisa. Kemapanan atau keberhasilan dalam bisnis merupakan fungsi penjumlahan dari passion[1] (hasrat dan kecintaan terhadap sesuatu) dan jenis bisnis yang menguntungkan. Sebelum memulai bisnis baru, langkah pertama yang harus kita lakukan adalah menemukan passion kita. Setiap orang mempunyai passion sendiri-sendiri. Namun tidak semua orang mengetahui cara efektif untuk menemukan passion dan mengeksekusinya sebagai sumber ide memulai bisnis. Melakukan sesuatu dengan hati, dengan rasa cinta, dengan semangat, dan kita mengerjakan sesuatu yang diminati, dibutuhkan, dan diinginkan konsumen, maka jadilah kekayaan atau keberhasilan.[2]

Banyak hal menarik dapat kita lihat melalui mata kita, tetapi sedikit hal menarik yang dapat dilihat hati kita. Tangkaplah apa yang menarik di hati, kejarlah dan jadikan sesuatu yang mendorong hasrat kita untuk bertindak. Melakukan segala sesuatu yang kita sukai dapat menimbulkan hasrat luar biasa (passion) sehingga kita akan sanggup menghadapi kendala seberat apa pun.

Untuk mencapai sukses, passion harus dilengkapi dengan profitability, yaitu bisnis yang kita kerjakan diminati oleh konsumen dan menguntungkan. Jika kita memiliki sejumlah alternatif pilihan bisnis yang sesuai dengan passion kita, maka perlu dilakukan proses menetapkan pilihan jenis bisnis yang menguntungkan berdasarkan sejumlah variabel antara lain: pasar, bahan baku, modal, SDM, dan persaingan.[3]

Mengembangkan Hasrat Inovasi

Kreativitas dan inovasi[4] merupakan inti dari semangat kewirausahaan. Sehingga dalam situasi bisnis yang sangat cepat mengalami perubahan, inovasi adalah raja. Perubahan bisa terjadi dalam berbagai bentuk. Mungkin dalam bentuk produk dan jasa baru, pasar baru, inovasi teknis, atau kualitas produk dan jasa yang telah ditingkatkan. Apapun bentuk perubahan itu, jelas bahwa kemampuan seorang wirausaha untuk menciptakan dan mengelola perubahan tidak hanya penting untuk meraih visi, tetapi juga untuk sukses dan mempertahankan keberlangsungan perusahaan.[5]

Kreativitas merupakan keharusan dalam kewirausahaan, dengan berpikir kreatif berarti kita sudah berani mengambil resiko. Penerapan kreativitas dan inovasi pada bisnis, menyebabkan terjadinya: percepatan pertumbuhan bisnis, transformasi bisnis dari kecil menjadi besar, kontrol terhadap perubahan perilaku konsumen dan pesaing, dan kontrol terhadap setiap perubahan yang terjadi pada lingkungan bisnis.[6]

Dengan kreativitas, kita dapat menciptakan ide-ide atau gagasan tentang produk ataupun cara kita dalam menjalankan bisnis. Ide yang muncul kemudian dikembangkan menjadi inovasi, yang pada gilirannya dapat mengakselerasi pertumbuhan usaha dan mendorong proses transformasi bisnis menjadi lebih besar dan berkembang. Dengan berani berpikir kreatif, maka sesungguhnya kita sudah berani mengambil resiko.[7]

Berpikir Sebagai Industriawan

Memiliki pola pikir sebagai “industriawan” penting bagi seorang wirausaha dalam menyikapi kemajuan dan persaingan bisnis global masa sekarang dan mendatang, agar mampu maju dan berdaya saing unggul. Menjalankan bisnis sama dengan mengelola sistem organisasi bisnis, di mana di dalamnya terdapat kegiatan penawaran, pemasaran keuangan, personel jaringan, dan sistem administrasi. Yang dimaksud dengan berpikir ”industriawan” adalah sebagai berikut:

Pertama, memulai bisnis dengan membentuk kegiatan usaha dengan melakukan:

  1. Menanamkan mindset keberhasilan. Apa yang kita pikirkan secara berulang-ulang dalam pikiran kita, maka itulah yang akan menjadi kenyataan dalam kehidupan kita. Sebelum memahami “analisa bisnis” yang akan membawa kita memulai suatu bisnis, maka terlebih dulu kita harus masuki pola pikir tentang paradigma keberhasilan. Keberhasian merupakan pilihan kita dan dapat berawal dari apa yang ada dalam pikiran. Ketika memulai bisnis kita sudah menetapkan bahwa kita ingin berhasil, hal ini akan menjadi penggerak yang mengarahkan sikap kita menuju sukses. Namun perlu dipahami bahwa penetapan keinginan dari awal hanya merupakan salah satu pendorong. Masih ada faktor-faktor lain yang harus kita perhatikan utnuk membawa kita menjadi seorang wirausaha sukses.
  2. Melakukan analisa bisnis. Dalam melakukan analisa bisnis, ada bebarapa tahapan yang harus kita lalui: (1) Memilih bisnis yang sesuai; (2) Menetapkan misi dan visi bisnis; (3) Menetapkan bidang hasil pokok; (3) Melakukan analisa situasi[8]
  3. Merumuskan strategi bisnis. Strategi bisnis dirumuskan berdasarkan hasil analisa situasi dengan menetapkan tindakan yang paling baik untuk mencapai sasaran. Oleh karena itu perlu dirumuskan terlebih dahulu berbagai alternatif cara yang mungkin. Dalam merumuskan strategi bisnis, perlu dipertimbangkan resiko yang mungkin terjadi. Karena situasi yang terus berubah, kita sering tidak mengantisipasi resiko dalam menyusun perencanaan bisnis.[9]

Kedua, mengembangkan bisnis. Untuk merencanakan pengembangan bisnis, ada beberapa pertimbangan yang perlu kita perhatikan agar proses perubahan menuju kemajuan berjalan lancar: (1) kompetensi, (2) integritas, (3) konsistensi, (4) inovasi, (5) kemampuan berkomunikasi, (6) kegigihan dan ketekunan.

Ketiga, membangun dan menstandarkan sistem bisnis.

Dan keempat, menumbuhkan dan memberi pengaruh.[10]


Sumber :Internet

Selasa, 09 Februari 2010

Kecerdasan Berwirausaha

Ironis, sebagian besar kelompok masyarakat kelas menengah atas dan berpendidikan tinggi ternyata tidak mampu mengkapitalisasi pendapatan yang mereka peroleh secara kreatif.

Kelompok ini tidak hanya terdiri dari para profesional, tetapi juga mencakup para pengusaha muda dan pemilik bisnis yang notabene selama ini termasuk dalam kategori "wirausaha" atau "entrepreneur" yang sukses.

Para wirausahawan mampu memperoleh pendapatan besar, tetapi tidak mampu mengelolanya dengan baik, sehingga dengan gaya hidup yang berlebihan akhirnya mereka menjadi konsumtif dan tidak memiliki kemapanan secara finansial.

Sebagian besar dari mereka tidak melakukan investasi. Bahkan, tidak siap untuk menghadapi hari tua.

Oleh karena itu, disinilah letak pentingnya kecerdasan kewirausahaan (entrepreneurial intelligence atau Entre-Q) yang menjadi bagian dari manajemen diri.

Inti pembahasannya adalah bagaimana kita dapat mengendalikan kehidupan kita, secara finansial, emosional, sosial dan spiritual, baik di masa kini maupun di masa depan. Pola pikir inilah yang sengaja dibentuk untuk membangun sikap dan perilaku entrepreneur dalam diri kita.

Dalam bahasa Inggris, Entre-Q mengandung definisi sebagai dorongan hati dan kemampuan seseorang untuk memanfaatkan kreativitas dan kekuatan pribadinya menjadi sebuah usaha atau bisnis yang bisa memberi nilai tambah bagi dirinya.

Dengan kata lain, Kecerdasan berwirausaha adalah kemampuan seseorang dalam mengenali dan mengelola diri serta berbagai peluang maupun sumber daya di sekitarnya secara kreatif untuk menciptakan nilai tambah maksimal bagi dirinya secara berkelanjutan.

Jelas, pertama kali yang harus diubah seorang wirausaha adalah paradigma. Yaitu cara pikir yang mulai berorientasi ke arah kemapanan finansial dibanding kekayaan semata. Tidak cukup sampai di sini, namun hendaknya diikuti dengan melakukan perencanaan keuangan dan investasi.

Salah satunya adalah dengan memulai dan membangun bisnis yang dapat memberikan passive income, yaitu pendapatan yang terus kita peroleh meskipun sudah tidak bekerja lagi. Inilah yang dapat menjamin hari tua.

Kecerdasan wirausaha bukan sekadar keterampilan membangun bisnis semata. Namun, tetapi lebih dari itu adalah sebuah pola pikir dan pola tindak yang menghasilkan kreativitas dan inovasi yang bertujuan untuk senantiasa memberikan nilai tambah dari setiap sumber daya yang kita miliki.

Siapapun dapat menjadi entrepreneur yang sukses dan mencapai kemapanan finansial untuk meraih impian.

Hal pertama yang harus ada dalam diri seorang wirausaha adalah keyakinan dan keberanian untuk keluar dari zona kenyamanan kita dan mulai mengubah diri melalui serangkaian kebiasaan baru.

Tidak ada hasil yang berbeda dengan mengulang hal yang sama. Harus ada keberanian untuk mengambil langkah pertama dan senantiasa fokus kepada impian kita.

Untuk mewujudkan impian menjadi wirausaha sukses, berikut sepuluh kebiasaan yang perlu kita lakukan, yaitu:

  • Temukan tujuan Anda dan bermimpilah setiap saat
  • Inovasi tiada henti
  • Belajar, berubah dan bertumbuh
  • Akumulasi asset Anda
  • Gunakan konsep leverage untuk membangun bisnis Anda
  • Miliki kemampuan dan kecintaan untuk mengembangkan orang-orang di sekeliling Anda
  • Bangun sistem bisnis yang efektif dan efisien
  • Bangun jaringan dan Aliansi
  • Jadilah investor yang baik
  • Beramal dan mengucap syukur

sumber: www.AsianBrain.com

Kiat Sukses Mengembangkan Wirausaha


Usaha atau bisnis di masa sekarang ini harus mampu bersaing dengan bisnis atau organisasi lainnya dalam pasar tertentu menurut standar persaingan dunia dalam segala aktivitas, departeman dan pelayanan. Criteria persaingan itu mencakup praktik dan kehebatan dari perangkat untuk transpormasi perusahaan seperti pekerjaan yang fleksibel, standar penilaian, managemen kualitas dan lain sebagainya. Proses perubahan dalam suatu organisasi kelas dunia dilakukan dengan cara yang menguntungkan karyawan dan organisasi.
Bisnis yang dijalankan harus selalu dipersiapkan untuk menghadapi perubahan yang tidak terhindarkan, hal ini perlu dilakukan untuk mengembangkan bisnis atau wirausaha yang kita jalankan dalam menghadapi persaingan global.
Adapun kiat untuk mengembangkan wirausaha dalam menghadapi persaingan global, yaitu:
a.Menyusun Strategi
Strategi merupakan langkah, taktik atau tindakan yang harus ada dalam sebuah organisasi. Suatu organisasi yang ingin bersaing dengan kelas dunia, tentunya organisasi itu harus memiliki sebuah managemen yang bagus, baik, operasi yang lebih baik terutama terhadap pelayanan, kemudian memiliki produk yang berkualitas tinggi dan baik dengan harga yang terjangkau oleh masyarakat, komunikasi dan informasi yang jelas.
Suatu strategi dalam perusahaan atau organisasi merupakan suatu jawaban untuk sebuah pertanyaan kunci seperti:
> Apakah saluran dan alairan komunikasi anda mencukupi?
> Apakah karyawan anda mempunyai banyak keahlian?
> Apakah karyawan anda fleksibel dan ingin menyesuaikan diri?
> Apakah ada rencana untuk memonitor kepuasan konsumen secara regular?
> Sudahkah anda mengidentifikasi proses bisnis yang telah ditetapkan dan dipahami?
> Apakah etika untuk berfokus pada konsumen atau kualitas ditekankan dalam organisasi
> Apakah kualitas dan reabilitas produk dan layanan diukur?
> Apakah dilakukan review atau peningkatan performa diutamakan?
> Apakah setiap orang diberitahu mengenai hasil dan pekembangan organisasi?
> Apakah terdapat keterbukaan dalam mendorong dan meningkatkan kreativitas dan inovasi?
Jika jawaban dari semua pertanyaan kunci tersebut adalah afirmatif, maka anda mempunyai strategi perusahaan yang baik untuk bersaing dalam bisnis kelas dunia.
b.Identifikasi kapabilitas
Dari analisis mengenai lingkungan eksternal anda, berikan kesimpulan kapabilitas utama dari organisasi anda. Kemudian pertimbangkan pengaruh luar saat mengembangkan strategi untuk bisnis anda
Kapabilitas utama itu mencakup: kapasitas penelitian/inovasi, perencanaan dan control financial, kapabilitas sumber daya manusia, keahlian pemasaran dan administrasi, pengetahuan ten tang produk dan keahlian dalam pelayanan.
Saat menganalisa kapabilitas, tentukan poin mana yang memerlukan perhatian dan sumber daya lebih dalam perkembangannya.
c.Identifikasi pengaruh eksternal
Hal penting yang harus dilakukan dalam mengidentifikasi pengaruh eksternal yaitu mempertimbangkan pengaruh lingkungan luar, yang menentukan respon yang baik mengenai bisnis anda. Kemudian pengaruh atau faktor yang berbeda, yang berupa faktor ekonomi, faktor teknologi lingkungan, kecenderungan supplier dan demografi dan yang lebih penting adalah menemukan area kelemahan anda.
d.Analisa posisi terhadap competitor
Untuk menganalisa posisi organisasi anda terhadap competitor, hal yang pertama sekali yang harus anda lakukan adalah mencari informasi yang jelas tentang pasar, kemudian ukurlah posisi organisasi anda. Untuk mengukur dan menganalisa posisi competitor, anda harus mengenal tentang: Keunggulan produk anda, Harganya, Ketersediaan, Pelayanan kepada pelanggan, kebijakan untuk perkembangan berkesinambungan dan kondisi pasar.
Kemudian berilah penilaian posisi anda dimata konsumen dalam arti bahwa bagaimana persepsi konsumen terhadap organisasi anda jika dibandingkan dengan kompotitor anda.
e.Menetapkan visi
Visi merupakan suatu hal yang sangat penting bagi perkembangan organisasi, suatu visi itu harus jelas dalam kalimat yang singkat, padat, tidak ambigu.
f.Menetapkan target menantang
Untuk menetapkan target bagi diri sendiri dan suatu organisasi anda harus melihat dari berbagai sudut pandang. Dan yang harus anda perhatikan jangan menetapkan target yang mudah untuk dicapai, hal itu akan membahayakan, anda cenderung bersantai dan cepat merasa puas, sehingga menghilangkan semangat untuk maju.
g.Proses penilaian
Proses penilaian bertujuan untuk memantau secara terus menerus apa yang sedang terjadi dan melaporkan perkembangan secara regular dan berkesinambungan. Akan tetapi penilaian itu harus bersifat koheren dengan tujuan memberikan pelayanan yang baik atau memuaskan kepada konsumen, kualitas dari suatu produk.
h.Prosedur laporan yang sederhana

i.Mengkomunikasikan perkembangan
j.Revisi target

Sumber : Febrinaldi

Menjadi Wirausahawan Sukses

Hidup adalah pilihan. Maka, teman2 mau menjadi apa juga menjadi pilihan. Karyawan, wirausaha, atau bahkan pengacara (pengangguran banyak acara). Yang terakhir jangan deh..:). Menjadi wirausaha pun ada pilihannya juga. Mau sukses atau mau gagal. Tapi saya yakin, setiap pengusaha pasti pernah mengalami yg namanya kegagalan. Nah, tinggal bagaimana cara kita meminimalkan kegagalan tersebut. Dalam arti kata lain, bagaimana kita memaintain agar menjadi pengusaha/wirausahawan yg sukses.

Sebenarnya banyak hal yg bisa dilakukan utk menjadi pengusaha/wirausahawan sukses. Salah satunya adalah dengan bergaul dan mempunyai banyak teman. Dengan mempunyai banyak teman, maka kita dengan sendirinya akan mempunyai networking yg bisa kita gunakan dalam berwirausaha. Karena dengan networking kita bisa memasarkan produk kita dengan lebih mudah dan pangsa pasar yg lebih luas. Selain itu, pertemanan juga akan membantu kita utk instropeksi diri kita dan meminta masukan dari orang lain. Peluang usaha juga banyak muncul dari sebuah network yg bagus dan handal.

Kemudian, ketika niat dan kesempatan sudah ada, maka berani memulai adalah yg terpenting selanjutnya. Berpikiranlah positif dan yakin bahwa usaha anda akan sukses. Jangan terlintas dahulu kata2 gagal dan menyerah. Dan mencoba tidak ada salahnya. Pasti ada sesuatu yg positif yg dapat dijadikan pelajaran. Ketika usaha kita udah berjalan, maka jangan berpuas terlalu berlebihan. Belajar dan belajarlah selalu. Karena ilmu dan pengetahuan akan berkembang terus. Anda bisa belajar kepada orang2 yg sukses di bidang usaha anda. Atau kepada siapapun yg memberi nilai lebih.

Cinta. Yah,…cintailah pekerjaan dan usaha anda. Nikmatilah semua proses yg berjalan dari waktu ke waktu dengan tetap menjaga semangat tentunya serta berpikir positif. Apapaun hasil akhirnya dari usaha/bisnis anda, jangan lupa utk bersyukur. Syukuri perjuangan anda, prosesnya dan hasilnya. Insya Allah, semakin banyak bersyukur, rejeki akan semakin bertambah pula. Sekecil apapun hasilnya, syukurilah itu. Karena semua dimulai dari yg kecil.


Sumber: simple and dinamic blog

Tips Sukses 9 Langkah Membangun Bisnis

Sekilas, membangun sebuah bisnis kelihatannya rumit. Segudang hal harus dipikirkan, mulai dan modal sampai masalah produksi. Belum memikirkan bagaimana ‘memeliharanya’, sehingga bisnis Anda tidak merupakan sebuah bisnis ‘numpang lewat’ yang berusia pendek. Salah-salah Anda menyerah dahulu sebelum memulai. Beberapa pelaku bisnis menyampaikan bahwa “sebelum bersia 5 tahun, sebuah bisnis warung makan, belum dikatakan bisa bertahan lama.” Berikut ini adalah tips dan langkah demi langkah yang akan membantu anda suskes dalam membangun dan sekaligus memelihara bisnis Anda:

1. Siapkan Mental. Dibandingkan dengan bekerja di perusahaan, berwirausaha memang lebih banyak risikonya, termasuk risiko kehilangan seluruh modal yang Anda tanamkan. Makanya menyiapkan mental adalah hal pertama yang harus Anda lakukan sebelum memulai berbisinis. Bisnis Anda bisa sukses besar, tapi juga bisa gagal total. Berhasil tidaknya bisnis, ada di tangan Anda.

2. Selektif. Segudang bidang usaha ada di depan Anda, mulai dari berjualan makanan, baju sampai event organizer (EO). Mana yang Anda pilih? Untuk menentukan bisnis yang akan Anda ambil, Anda bisa mencari peluang yang ada di pasar atau justru menciptakan pasar. Mencari peluang berarti harus jeli melihat apa yang sedang dibutuhkan masyarakat. Misalnya, Anda menangkap tren ibu bekerja yang terpaksa meninggalkan anak di rumah. Ini bisa Anda jadikan peluang untuk membuka jasa penitipan Anak. Atau Anda juga bisa membuat pasar sendiri. Caranya, lihat saja keahlian yang Anda miliki. Misalnya Anda ahli membuat masakan India, mungkin Pasar belum membutuhkan produk Anda, tapi dengan pemasaran dan kualitas produk yang oke, Anda bisa menciptakan tren dan membuat pasar malah membutuhkan barang Anda.

3. Membuat Rencana Bisnis. Sekecilapapun bisnis Anda, Anda harus punya rencana bisnis. Hasilnya, usaha tidak cuma diawang-awang dan sewaktu-waktu Anda bisa lihat kerangka bisnis Anda. Manfaat lain, rencana bisnis akan memudahkan Anda kalau suatu saat ingin meminta pinjamaan ke bank. Dengan melihat rencana bisnis, seorang pegawai bank (Analis Kredit) bisa melihat prospek Anda, hal ini akan memudahkan Anda memperoleh pinjaman. Apa yang ada dalam rencana bisnis? Yaitu: 1) Diskiripsi Bisnis, 2) Target Konsumen, 3) Bentuk Bisnis, 4) Sumber Daya Manusia, 5) Keuangan.

4. Rajin Evaluasi. Setelah bisnis Anda berjalan, tentunya Anda ingin memantapkan bisnis Anda -sehingga tidak sekedar numpang lewat saja. Evaluasi merupakan langkah awal menstabilkan bisnis Anda. Dengan evaluasi yang continue, Anda bisa mempertahankan dan meningkatkan mutu perusahaan Anda. Misalnya, setiap empat bulan sekali, Anda mengumpulkan karyawan Anda -untuk mencari feed back- dan memberikan penerangan pada mereka.

5. Mengembangkan Terus. Saat berbisnis, Anda harus selalu jeli mencari peluang untuk mengembangkan bisnisUsahakan untuk dapat menangkap sekecil apapun peluang yang Anda, tentunya tetap dengan perhitungan yang matang.

6. Cerdik Hadapi Pesaing. Salah satu hambatan dalam berbisnis adalah munculn pesaing (competitor). Anda harus pintar-pintar menghadapai mereka. Berusahalah untuk mencari deferensiasi produk Anda, sehingga Anda memiliki nilai lebih (added value) di banding pesaing Anda. Misalnya, ketika Anda membuka bisnis fotokopi, Anda memberikan kupon undian pada pelanggan dengan nominal pembayaran di atas Rp 50.000,- yang akan Anda undi setiap 6 bulan sekali.

7. Menjaga Hubungan Baik. Peranan konsumenjelas besar sekali dalam wirausaha. Untuk itu Anda harus dapat menjaga hubungan baik dengan mereka. Misalnya dengan menyimak masukan mereka dengan serius, mengirimkan bingkisan hari raya, sesekali memberikan potongan harga ataupun hanya sekedar tersenyum ramah menyapa dan ngobrol dengan mereka.

8. Jeli Mencari Pelanggan. Pemasaran memang salah satu kunci sukses bisnis Anda. Mungkin di awal Anda harus memapu berjuang dari bawah, misalnya door-to-door menawarkan barang Anda. Kemudian mencoba memasarkan produk dengan sistem imbalan dan seterusnya

9. Belajar dari Kegagalan. Saat berwirausaha, Anda pasti tidak akan luput dari kegagalan. Karena sudah pada hakikatnya kegagalan selalu berjalan beriringan dengan keberhasilan. ‘Jatuh’ dan ‘Bangun’ alias masa laris tidak laris merupakan hal yang wajar. Yang penting ketika Anda sedang ‘jatuh’, jangan sampai membuat Anda down atau memutuskan gulung tikar. Justru saat itulah yang harus Anda pakai untuk mengevaluasi bisnis Anda. Misalnya dengan 1) mencari inspirasi untk menciptakan produk dan jasa baru yang membuat usaha Anda semakin menarik, 2) membaca kiat sukses para wirausahawan (businessman) dan cara mereka melewati masa sulit, 3) Bereksperimen dengan mencoba cara pemasaran yang baru, 4) Terus Belajar

sumber: www.TipsAnda.com

Tips Memulai Wirausaha

Memulai Usaha Sendiri

JAKARTA-Peluang usaha seringkali dilihat sebagai peluang yang sesaat. Tak heran jika wirausahawan model begini tak langgeng dalam menjalankan bisnisnya. Padahal peluang tersebut jika dipelihara dengan manajemen standar, pasti sukses. Apa yang harus dilakukan pebisnis pemula jika melihat peluang tersebut dan bagaimana mengelola kesempatan tersebut agar bisa membawa kesejahteraan yang langgeng? Berikut ini ada baiknya mencermati tips tentang memulai usaha sendiri.
Langkah awal mulailah dengan sebuah mimpi. Semua bermula dari sebuah mimpi dan yakinkan akan produk yang akan kita tawarkan. A dream is where it all started. Pemimpinlah yang selalu menciptakan dan membuat sebuah terobosan dalam produk. Begitu juga dengan cara pelayanan, jasa, ataupun ide yang dapat dijual dengan sukses. Mereka tidak mengenal batas dan keterikatan, tak mengenal kata tidak bisa ataupun tidak mungkin.
Cintailah Produk Anda. Kecintaan akan produk kita akan memberikan sebuah keyakinan pada pelanggan kita dan membuat kerja keras terasa ringan. Membuat kita mampu melewati masa sulit. Enthusiaatism and Persistence: Antusiasme dan keuletan sebagai pertanda cinta dan keyakinan akan menjadi tulang punggung keberhasilan sebuah usaha yang baru.
Ambillah risiko. Berani mengambil risiko yang diperhitungkan merupakan kunci awal dalam dunia usaha, karena hasil yang akan dicapai akan proporsional terhadap risiko yang akan diambil. Sebuah risiko yang diperhitungkan dengan baik akan lebih banyak memberikan kemungkinan berhasil. Dan inilah faktor penentu yang membedakan seorang entrepreneur (wirausaha) dengan manajer. Entrepreneur akan lebih dibutuhkan pada tahap awal pengembangan perusahaan, dan manajer dibutuhkan dalam mengatur perusahaan yang telah maju.

Langkah Terpenting
Carilah nasihat dari pakarnya, tapi ikuti kata-kata kita. Entrepreneur selalu mencari nasihat dari berbagai pihak tapi keputusan akhir selalu ada ditangannya dan dapat diputuskan dengan indera keenamnya. Pada fase awal sebuah usaha, kepiawaian menjual merupakan kunci suksesnya. Dan kemampuan untuk memahami dan menguasai hubungan dengan pelanggan akan membantu mengambangkan usaha pada fase itu.
Langkah terpenting adalah menumbuhkan ethos kerja keras. Langkah ini sering dianggap sebagai mimpi kuno dan seharusnya diganti, tapi hard work and smart work tidaklah dapat dipisahkan lagi sekarang. Hampir semua kesuksesan butuh workaholics di langkah awalnya. Entrepreneur sejati tidak pernah lepas dari kerjanya. Pada saat tidurpun otaknya bekerja dan berpikir akan bisnisnya.
Bertemanlah sebanyak banyaknya. Pada harga dan kualitas yang sama, orang membeli dari temannya. Pada harga yang sedikit mahal, orang akan tetap membeli dari teman. Teman akan membantu mengembangkan usaha kita, memberi nasihat, membantu dan menolong pada masa sulit.
Jika mengalami kegagalan, hadapi kegagalan itu. Kegagalan merupakan sebuah vitamin untuk memperkuat dan mempertajam intuisi dan kemampuan kita berwirausaha. Setiap usaha selalu akan mempunyai risiko kegagalan dan bila itu, bersiaplah dan hadapilah! Jika Anda sudah siap memulai usaha, lakukanlah sekarang juga. Put
uskan dan kerjakan sekarang, karena besok bukanlah milik kita. (tot)

Copyright © Sinar Harapan 2003

Tips Jitu Memulai Wirausaha

1. Melayani Kebutuhan. Orang selalu membuka usaha berdasarkan kebutuhan riil konsumen. Tipsnya adalah kenali kebutuhan konsumen di sekitar anda lewat banyak bertanya dan nguping, lalu jajaki apakah anda bisa memenuhi kebutuhan tersebut dengan harga bersaing. Misalnya, jika kantor anda membutuhkan katering, awalilah dengan membuka bisnis katering dsb.

2. Menjual Eceran. Ini cara tradisional untuk membuka usaha dagang atau pertokoan. Anda bisa mendatangi pasar grosir, mencari barang-barang bagus dan murah lalu membawanya ke lokasi yang ramai dikunjungi orang dan menjualnya secara eceran dengan selisih harga tertentu. Misalnya adalah Pasar Glodok untuk elektronik murah, Pasar Senen dan Pasar Tanah Abang untuk Produk Garmen, juga Pasar Beringharjo (Jogja) dan Pasar Klewer (Solo). Barang Baru (impor), barang sisa ekpor, barang cuci gudang atau barang second, biasanya cukup menarik untuk diecerkan. Tipsnya adalah tidak cepat bosan, tepat janji dan bertanggung jawab.

3. Menjual Penemuan. Penemuan baru apalagi unik, sangat berpeluang menumbuhkan segmen pasar baru. Misalnya seorang programmer mampu menciptakan sebuah program aplikasi tertentu, jangan ragu untuk mematenkan dan menjualnya. Tipsnya adalah kreatif dan Tidak mudah patah semangat.

4. Duplikasi Usaha. Bagi Anda yang merasa diri anda kurang kreatif dan inovati, tak perlu patah arang. Ide bisnis tidak harus otentik dari Anda. Cukup mengamati usaha-usaha yang sedang trend, lalu membaca peluangnya ke depan, mengukur potensi dan kemudian berani ambil risiko bersaing. Anda tinggal membuka usaha yang sama dengan sedikit sentuhan yang berbeda. Misalnya di depan kampus A ada beberapa bisnis fotokopi yang laris. Tidak ada salahnya anda juga “mem-fotokopi” bisnis tersebut, dengan memberikan nilai plus misalnya pada kecepatan, kebersihan, kenyamanan ataupun bonus. Tipsnya adalah berani mengambil risiko, kreatif dan inovatif.

5. Bisnis Pelatihan. Bisnis pelatihan dapat berupa pelatihan alat musik, seni tari, aerobik, tae kwon do, dsb. Akan lebih mudah apabila Anda merupakan bagian dari bidang pelatihan tersebut, namun apabila tidak, anda pun bisa memanfaatkan orang-orang yang ahli tersebut untuk anda kelola guna memberikan pelatihan. Tipsnya adalah buka jaringan pergaulan dan kedekatan personal dengan orang-orang yang memiliki keahlian-keahlian khusus tersebut serta memiliki skill yang baik dalam mengelola orang.

6. Bisnis Keagenan. Banyak orang memulai usaha ini berdasarkan hobi atau profesi yang besinggungan langsung dengan bidang tersebut. Misalnya, seorang fotografer mudah sekali bertemu dengan gadis-gadis cantik yang berbakat menjadi model. Maka model agency menjadi pilihan usaha yang sangat prospektif. Atau seorang mantan atlet yang kemudian menjadi agen calon atlet-atlet berpotensi dan berbakat (Talent Scout). Contoh bisnis agen yang spesifik lainnya adalah agen STNK, biro perjalanan, head hunter,dll. Tipsnya adalah relasi yang kuat dan reputasi yang bagus.

7. Barang Koleksi. Masih sangat sedikit yang peka dan peduli terhadap model bisnis ini. Di luar negeri, bisnis barang-barang koleksi atau lebih tepatnya barang-barang second, sangat diminati. Sejumlah barang yang sering diburu adalah baju artis terkenal, buku laris cetakan pertama, koleksi sepatu, koleksi kartu pos, lukisan, sepeda antik atau barang-barang produk masal yang sudah sangat langka. Memang perlu mode agak besar, namun jika anda bisa memperolehnya, anda bisa menjual di tempat khusus, seperti pelelangan, dan mendapatkan harga yang berlipat-lipat. Salah satu yang dicari adalah buku jilid 1-2 ” Di Bawah Bendera Revolusi ” yang harganya bisa mencapai jutaan rupiah. Tipsnya adalah memiliki modal dan memahami seluk beluk barang koleksi yang digeluti.

8. Membuka Kantor/Konsultan. Bidang ini menjadi favorit para mantan karyawan perusahaan besar atau pegawai lebaga-lembaga pemeritahan. Misalnya anda yang berlatar belakang profesi sebagai bankir, akuntan, ahli pajak, IT, desainer ataupun perwira militer sekalipun. Jika saat ini anda hanya sebagai ‘pekerja’ di perusahaan, bersiaplan untuk merintis bisnis konsultan ini. Seorang mantan Bankir/Akuntan bisa mendirikan biro konsultan auditor keuangan atau Pengambangan SDM Perbankan, seorang IT bisa mendirikan biro konsultan Teknologi Informasi atau perwira militer bisa mendirika biro konsultan penyedia jasa keamanan. Tipsnya adalah mengoptimalkan relasi/klien dan pengalaman anda semasa di menjadi ‘pekerja’ di perusahaan.

9. Membeli Waralaba. Anda mempunya Modal Besar, namun tidak ingin direpotkan dengan sebuah usaha yang sama sekali baru, maka beli saja waralaba (franchise). Waralaba yang baik merupakan jenis usaha yang terstandarisasi. Waralaba asing biasanya lebih mahal, namun lebih tersetruktur sistem pengelolaannya. Waralaba lokal yang cukup sukses dan sangat digemari di antaranya adalah Es Teler 77, Ayam Goreng Wong Solo, Primagama, Apotek K24. Tipsnya adalah anda harus jeli membaca potensi pasarnya. Untuk itu, hal ini membutuhkan suatu riset khusus, apakah lokasinya atau tipe calon pelanggannya.

10. Bisnis DS/MLM. Direct Selling (DS) atau Multi Level Marketing (MLM) sering disebut juga dengan people franchise. Bisnis ini prospektif, meski belum begitu banyak pemintanya. Modalnya murah meriah, namun sudah didukung produk yang bagus, sistem pemasaran yang bagus, pelatihan maupun jenjang karir. Tipsnya adalah kemauan keras, pandai memanfaatkan peluang dan tidak malu ditolak.

11. Membeli Bisnis Prospektif. Banyak bisnis yang prospektif namun terkendala modal dalam perjalanannya. Ini tantangan sekaligus peluang anda. Jika anda punya naluri bisnis tajam, modal besar dan berdasarkan perhitungan bisnis tersebut dapat anda kembangkan menjadi lebih maju lagi, Anda bisa membeli Bisnis tersebut. Konon hasilnya bisa berlipat-lipat. Namun untuk pemula hal ini kurang disarankan. Tipsnya adalah pengalaman bisnis yang kuat.

12. Membeli Bisnis Sekarat. Banyak bisnis sekarat bukan karena tidak ada prospek, namn semata-mata karena manajemen yang amburadul. Bisnis semacam ini bisa anda beli dengan harga relatif murah. Membangun kembali usaha yang nyaris mati butuh kreatifitas dan kemauan luar biasa. Jika anda jeli memetakan prospek ke depannya, maka inilah letak peluang dan potensinya. Tipsnya adalah penguasaan terhadap bidang yang digeluti.

13. Bisnis Bersama. Jika Anda miskin pengalaman usaha, namun punya kemauan kuat berwirausaha, gandeng teman yang bisa dipercaya untuk memuka usaha bersama. Ini berarti kombinasi antara modal dan keahlian. Bermitra dalam bisnis bisa menjadi pilihan manakala salah satu aspek bisnisyang sangat dibutuhkan hanya bisa dipenuhi oleh pihak lain. Selain berbagi keuntungan, juga lebih aman karena berbagi risiko. Misalnya : Anda (modal) dan teman Anda (Ahli pemangkas rambut) bersama-sama membuka salon, Anda (Ahli dalam memasak) dan teman Anda (Punya relasi luas/Pandai Melobi) bersama-sama membuka resoran atau Anda (Punya Lokasi) dan Teman Anda (Ahli Teknik Mesin) bersama-sama membuka benkel. Tipsnya adalah kejujuran dan kepercayaan.

sumber:www.tipsanda.com